Sabtu, 30 Juni 2012

73 Peserta Ikuti Makesta PAC Dukuhwaru

BLUBUK - Sejumlah 73 Pelajar NU yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul 'Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul' Ulama Kecamatan Dukuhwaru mengikuti Pengkaderan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Kegiatan yang bertempat di MDA Miftahul 'Ulum Desa Blubuk Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal dibuka secara resmi oleh Ketua Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Dukuhwaru, Kyai Muhamad Khanafi, Sabtu (30/6).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Dukuhwaru, Pengurus NU Ranting Blubuk, Pembina, Alumni dan Pengurus PAC / PR IPNU - IPPNU se Kecamatan Dukuhwaru.

Ketua Panitia Makesta, Jelani mengatakan Makesta diikuti perutusan Pimpinan Ranting IPNU dan IPPNU se Kecamatan Dukuhwaru dengan jumlah keseluruhan mencapai 73 peserta.

"Peserta terdaftar berjumlah 35 putra dan 38 putri," katanya.

Jelani berharap melalui Makesta akan lahir kader Nahdlatul 'Ulama yang militan dan loyalis kepada organisasi.

Ketua IPNU Kecamatan Dukuhwaru, Faizal Ali menuturkan Makesta merupakan syarat wajib anggota untuk menjadi pengurus ranting (PR) IPNU, sehingga dengan makesta diharapkan akan tumbuh kader militan yang mampu memajukan NU dimasa depan.

"Diharapkan akan muncul kader, yang siap memajukan Nu di masing - masing desa," tegasnya.

Sementara Ketua MWC NU Kecamatan Dukuhwaru, Kyai Muhamad Khanafi saat membuka acara mengatakan IPNU - IPPNU adalah cikal bakal generasi muda yang akan meneruskan perjuangan NU. Oleh karenanya, Makesta merupakan sarana kaderisasi untuk pertahankan perjuangan NU.

"Pertahankan terus Akidah Ahlussunah Waljamaah," pungkasnya

Kegiatan Makesta direncanakan bakal berlangsung hingga Senin (2/7) mendatang. (Hasan)

Baca Juga di http://www.jatengtime.com/

Jumat, 29 Juni 2012

MAKESTA Siap Digelar Di Blubuk

BLUBUK - Dalam rangka memberikan pengenalan organisasi kepada calon anggota serta mengarahkan pada perubahan jiwa, sikap, mental dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya suatu organisasi dalam kehidupan bermasyarakat, Pimpinan Anak Cabang IPNU - IPPNU Kecamatan Dukuhwaru akan menggelar kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta).

Makesta yang merupakan proses awal secara secara resmi untuk menjadi anggota IPNU dan IPPNU akan dihelat mulai Sabtu (30/6) besok di MDA Miftahul Ulum Desa Blubuk Kecamatan Dukuhwaru.

Berbagai persiapan terus dikebut oleh pihak panitia penyelenggara baik dari PAC Kecamatan Dukuhwaru maupun PR IPNU - IPPNU Blubuk selaku panitia lokal / tuan rumah.



Pengurus IPPNU Ranting Desa Blubuk, Santi Ruciani mengatakan Pihaknya selaku tuan rumah / panitia lokal sudah siap menyambut kedatangan peserta dan mensukseskan hajatan Anak Cabang tersebut.

"Berbagai persiapan terus dilakukan oleh panitia, termasuk Ranting Blubuk selaku Panitia Lokal (Panlok)," terangnya.

Persiapan tersebut, lanjut Santi, antara lain menyiapkan tempat / pusat penyelenggaraan Makesta, transit peserta, PAC/PC dan Narasumber dan berbagai persiapan lainnya.

"Sesuai permintaan PAC, pihak PR sudah menyiapkan 10 transit untuk peserta yang berasal dari rumah warga sekitar lokasi kegiatan," paparnya.

Santi berharap kegiatan Makesta yang dijadwalkan berlangsung hingga Senin (2/7) mendatang bakal berjalan lancar dan sukses sesuai dengan keinginan bersama.

"Mudah-mudahan rangkaian kegiatan Makesta bisa berjalan lancar," pungkasnya.

Terpisah Ketua PAC IPNU Kecamatan Dukuhwaru Faizal Ali menjelaskan, Makesta merupakan gerbang awal pengenalan organisasi IPNU dan IPPNU kepada calon anggota yang bertujuan mencetak kader IPNU - IPPNU yang berwawasan keagamaan dan kebangsaan disertai dengan penalaran organisasi yang tinggi. Selain itu juga sebagai wahana penggalian dan pengembangan potensi kader.

"Dengan Makesta diharapkan akan lahir kader IPNU-IPPNU yang handal, tahan mental dan siap meneruskan estafet perjuangan organisasi," katanya kemarin.

Dikatakan Ijal sapaan akrab Faizal Ali, Makesta yang mengusung tema "Perkuat Basis Gerakan Menuju Militansi Kader Yang Berwibawa" tersebut akan diikuti oleh perutusan PR IPNU dan IPPNU se Anak Cabang Dukuhwaru yang ditargetkan mencapai 100 peserta. Dan direncanakan pembukaan akan dilakukan secara resmi oleh Camat Dukuhwaru atau Ketua MWC NU Dukuhwaru.

"Kami dari PAC mentargetkan 100 peserta IPNU - IPPNU dari perwakilan ranting / Desa se Kecamatan Dukuhwaru," tuturnya. (s@n)

Selasa, 19 Juni 2012

Gapoktan Blubuk dan MAP Gelar Safari Isro Mi’roj


BLUBUK – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Lestari Mulya” Desa Blubuk Kecamatan Dukuhwaru bersama Mitra Andalan Pioneer (MAP) dan Pioneer Kabupaten Tegal menggelar safari Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW. Kegiatan digelar dibeberapa tempat secara bergantian dengan menghadirkan pembicara KH Mualim dari Bumiayu Kabupaten Brebes.

Ketua Gapoktan Lestari Mulya yang sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Sakroni mengatakan Safari peringatan Isro Mi’roj Nabi Muhamma SAW terselenggara atas kerjasama Gapoktan Lestari Mulya dengan Mitra Andalan Pioneer (MAP) dan PT Dupon Kabupaten Tegal penghasil Jagung Pioneer P27.

“Safari maulid ini bergilir di empat tempat. Kali ini bergilir di Desa Blubuk,” katanya saat Peringatan Isro Mi’roj di Desa Blubuk Senin (18/6) malam.

Dijelaskan Sakroni, sebelumnya safari digelar di Desa Prupuk Kecamatan Margasari dan selanjutnya akan bergilir di dua tempat berbeda yaitu Desa Mulyoharjo Kecamatan Pagerbarang dan Desa Tegalandong, Kecamatan Lebaksiu.

“Usai dari Desa Blubuk, safari akan berlanjut di Desa Mulyoharjo, Pagerbarang dan Tegalandong, Lebaksiu,” jelasnya.

Kepala Desa Blubuk, Warjo saat didaulat memberikan sambutan menyampaikan terimakasih dan menyambut baik atas digelarnya Safari Isro Mi’roj di Desa Blubuk yang dipandegani Pioneer dan MAP bekerjasama dengan Gapoktan Desa Blubuk.

“Saya senang Pioneer bisa merangkul ‘ulama dan para petani dengan menggelar safari Isro Mi’roj ini,” ungkapnya.

Dikatakan Warjo, masyarakat Desa Blubuk mayoritas adalah petani, terlebih tahun ini sudah masuk musim tanam palawija. Oleh karenanya, momentum safari Isro Mi’roj sekaligus sosialisasi Jagung Pioneer P27 sangat tepat dilaksanakan.

“Menjelang musim panen, sekaligus saya ingatkan Bapak Ibu untuk membayar pajak. Karena pajak penting,” imbuhnya mengingatkan.

Sementara itu KH Mualim dalam ceramahnya menuturkan ada beberapa hikmah peringatan Isro Mi’roj Nabi Muhammad SAW yaitu untuk menunjukan kehebatan Nabi Muhammad SAW dan menunjukan kehebatan Alloh SWT.

“Isro Mi’roj juga untuk menguji tingkat keimanan manusia dan pentingnya perintah Ibadah Sholat,” pungkasnya. (Hasan)

Rabu, 13 Juni 2012

Puasa Bulan Rajab

Rajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islam qomariyah (hijriyah). Peristiwa Isra Mi’raj  Nabi Muhammad  shalallah ‘alaih wasallam  untuk menerima perintah salat lima waktu terjadi pada 27 Rajab ini.

Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat  bulan haram, ketiganya secara berurutan  adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri,  Rajab.

Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan. Tentang bulan-bulan  ini, Al-Qur’an menjelaskan:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”


Hukum Puasa Rajab

Hadis-hadis Nabi yang menganjurkan atau memerintahkan berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) itu cukup menjadi hujjah atau landasan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab.

Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'"

Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.

Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadis sahih imam Muslim. Bahkan  berpuasa di dalam bulan-bulan mulia ini disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan. Nabi bersabda : “Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan  Rajab).

Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan dan tiap minggu. Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram dan sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum  di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, dan muharram.

Disebutkan dalam  Kifayah al-Akhyar, bahwa bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadan adalah bulan- bulan haram yaitu dzulqa’dah, dzul hijjah, rajab dan  muharram. Di antara keempat bulan itu yang paling utama untuk puasa adalah bulan al-muharram, kemudian Sya’ban. Namun menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama setelah al-Muharram adalah Rajab.

Terkait hukum puasa dan ibadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi menyatakan, telah jelas dan shahih riwayat bahwa Rasul SAW menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selama tak ada pelarangan khusus puasa dan ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).


Hadis Keutamaan Rajab

Berikut beberapa hadis yang menerangkan keutamaan dan kekhususan puasa bulan Rajab:

• Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).

• "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."

• Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana  berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."

• "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".

• Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."

• Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.



Yusuf Suharto
Kontributor NU Online, Sekretaris Aswaja NU Center Jombang

 Sumber : http://www.nu.or.id/